Konfigurasi Lusca Head r14809 di Debian 6

Hai gaes ..
Pada kesempatan kali ini, aku mau berbagi ilmu tentang konfigurasi Lusca di Debian 6. Pasti bagi kalian yang suka otak atik komputer, suka eksplorasi, suka konfigurasi, pasti tau apa itu Lusca. Bagi kalian yang belum tau apa itu Lusca, yuk simak penegrtian Lusca berikut ini :
Lusca adalah sebuah proxy dari squid, tetapi lusca sudah mengalami beberapa modifikasi sehingga terciptalah lusca proxy yang lebih mudah digunakan. Sudah jelas Lusca adalah sebuah proxy, proxy yang mampu menyimpan cache. Tidak hanya cache web saja, tetapi Lusca juga menyimpan cache image dan video.
Bagaimana? Apa cukup jelas gaes?
Langsung aja kita praktik yuk! Kali ini aku praktik menggunakan Vmware. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan? Cekidot .

A. Alat dan Bahan
No.
Alat dan bahan
Spesifikasi
Jumlah
1.
Laptop
HDD 320 GB, RAM 2 GB, Win 8
1
2.
Vmware
Vmware 9.0
1
3.
Debian 6.0
HDD 8 GB, RAM 256 MB
1
4.
Windows XP
HDD 40 GB, RAM 512 MB
1
    Spesifikasi yang kalian gunakan boleh lebih besar gaes. Di sini peran Debian sebagai server dan         Windows XP sebagai client.

B. Langkah Kerja
 1. Siapkan alat dan bahan.
 2. Basmallah.
 3. Hidupkan Vmware. (Pastikan Vmware sudah di instali Debian dan Windows XP)
 4. Hidupkan Debian dan Windows XP.
Debian 6
Ket : Network adapter menggunakan Bridge dan Vmnet2.
  • Bridge : karena langsung terkoneksi dengan jaringan di PC asli.
  • Vmnet2 : sebenarnya boleh Vmnet3, Vmnet4 dan seterusnya. Karena interface ini hanya untuk mengkoneksikan Debian (server) dengan Windows XP (client)


Windows XP
Ket : Network adapter menggunakan Vmnet2, agar terkoneksi dengan Debian.

5. Konfigurasi Debian 6
 a. Setting ip Debian dengan mengetikkan perintah nano /etc/network/interfaces.
Ket :
  • eth0 adalah interface Debian yang terhubung dengan PC asli (bridge). Karena bridge berarti langsung terkoneksi dengan PC asli, maka untuk ip eth0 di dhcp saja.
  • eth1 adalah interface Debian yang terhubung dengan Windows XP (Vmnet2). Ip eth1 di setting static dengan network 10.10.10.0/30.
Jika sudah selesai setting ip, tekan ctrl+x kemudian y untuk menyimpan file. Jangan lupa untuk merestart servicenya dengan perintah service networking restart atau /etc/init.d/networking restart.
Sekarang, cek apakah eth0 sudah mendapatkan ip dari dhcp atau belum. Caranya adalah dengan mengtikkan perintah ifconfig eth0.
Eth0 sudah mendapat ip yaitu 192.168.1.101 dengan broadcast 192.168.1.255 dan netmask 255.255.255.0

Pastikan debian terkoneksi dengan internet, karena nanti kita akan melakukan update dan beberapa penginstalan yang membutuhkan koneksi ineternet.
Ping gateway jaringan dengan mengetikkan perintah ping 192.168.1.1
ping gateway berhasil

Ping dns google dengan mengetikkan perintah ping 8.8.8.8
ping dns google berhasil

b. Update Debian
 Sebelum update, aku menambahlan sourcelist terlebih dahulu.Langkah untuk menambahkan sourcelist ini adalah opsional.
Untuk edit sourcelist dengan cara mengetikkan perintah nano /etc/apt/sourcelist.conf
Tambahkan script http://175.111.88.15/ debian squeeze main non-free contrib
Jika sudah selesai, tekan ctrl+x  kemudian y  untuk menyimpan file.

Langkah selanjutnya adalah update Debian dengan mengetikkan perintah apt-get update. Tunggu hingga proses update selesai. Proses update ini berlangsung cukup lama, tergantung koneksi internet yang kalian gunakan.

c. Konfigurasi Lusca
 Untuk mengkonfigurasi Lusca memerlukan beberapa script yang panjang dan njlimet (rumit). Untuk menghindari salah script, aku sarankan kalian menggunakan putty. Putty boleh diakses dari PC asli atau dari Windows XP (client). Kali ini aku menakses putty dari PC asli.

Masukkan ip Debian yaitu 192.168.1.101 dengan port 22. Port 22 adalah SSH. Kemudian Open.

Akan muncul peringatan. Pilih yes.

Nb : Jika kalian tidak bisa login di putty, coba cek di debian kalian. Apakah sudah diinstall ssh atau belum. Jika belum, install ssh terlebih dahulu di debian dengan mengetikkan perintah apt-get install ssh.
Jika ssh sudah terinstall tetapi muncul peringatan connection time out pada putty, coba masuk ke connection kemudian tambahkan value pada second between keepalives. Misalnya value yang ditambahkan adalah 30.

Login seperti biasa (seperti login di debian)
Copy script di bawah ini untuk menginstall paket-paket yang diperlukan
apt-get install squid squidclient squid-cgi gcc build-essential sharutils ccze libzip-dev automake1.9 acpid 
kemudian paste di putty (paste di putty hanya dengan klik kanan).
Tunggu hingga proses instalasi selesai. Kira-kira seperti ini :


Selanjutnya, install Lusca Head r14809 .
wget https://lusca-cache.googlecode.com/files/LUSCA_HEAD-r14809.tar.gz

Selanjutnya, ekstrak Lusca
tar -zxvf LUSCA_HEAD-r14809.tar.gz
Tunggu hingga proses ekstrak selesai, kira-kira seperti ini :

Kemudian, kita pindah ke folder Lusca Head r14809 yang sudah di ekstrak
cd LUSCA_HEAD-r14809

Compile Lusca
./configure -prefix=/usr/local/squid -exec-prefix=/usr/local/squid -enable-delay-pools -enable-cache-digests -enable-poll -enable-linux-netfilter -enable-removal-policies -with-maxfd=65535 -enable-storeio=aufs -disable-wccp -enable-x-accelerator-vary -enable-kill-parent-hack -enable-async-io=30 -disable-ident-lookups
Tunggu hingga proses compile selesai, kira-kira seperti ini :

Lanjutkan compile tadi dengan perintah
make all && make install
Tunggu hingga proses compile lanjutan selesai, kira-kira seperti ini :

Cek versi squid denan perintah
/usr/local/squid/sbin/squid -v

Pindah ke direktori squid
cd /usr/local/squid/etc
Kemudian lihat isi direktorinya dengan perintah ls -l
Terdapat file squid.conf. kita ganti file squid.conf yang lama dengan squid.conf yang baru dengan perintah
rm -rf squid.conf && touch squid.conf && nano squid.conf
Akan muncul file baru yang masih kosong. Copy paste script dari http://pastebin.com/rZkciR1G
cari acl localnet dengan menekan ctrl+w kemudian ketikan acl localnet. Isikan acl localnet dengan network yang terhubung dengan internet 192.168.1.0/24. Network di sini tidak selalu sama, tergantung koneksi internet apa yang kalian gunakan.
Simpan file dengan menekan ctrl+x kemudian y.

Kemudian buat file storeurl.pl
touch storeurl.pl && nano storeurl.pl
Copy paste dari http://pastebin.com/Tb5WeJxN
Simpan dengan menekan ctrl+x kemudian y.

Selanjutnya, ubah hak akses untuk squid.conf dan storeurl.pl
chown proxy:proxy squid.conf && chmod 777 squid.conf && chown proxy:proxy storeurl.pl && chmod a+x storeurl.pl

Selanjutnya, ubah owner dari root menjadi proxy:proxy
mkdir /cache && chown proxy:proxy /cache && chmod 777 /cache

Kemudian, pindah ke direktori yang sudah dibuat tadi
cd /var/log/squid && touch access.log cache.log store.log && chmod 777 access.log cache.log store.log && chown proxy:proxy access.log cache.log store.log

Selanjutnya, buat swap dari cache
/usr/local/squid/sbin/squid -z

Jalankan Lusca Head r14809
/usr/local/squid/sbin/squid -NDd1 &

Agar Lusca tetap berjalan ketika Debian 6 kita restart atau kita matikan kemudian dihidupkan kembali, tambahkan script 
echo “/usr/local/squid/sbin/squid -NDd1 &” >> /etc/rc.local
Konfigurasi Lusca sudah selesai.

6. Konfigurasi Windows XP
 a. Konfigurasi ip address.
 Konfigurasi ip di windows xp dengan network 10.10.10.0/30.
Klik OK.

 b. Setting Proxy di Web Browser.
 Kali ini aku menggunakan menggunakan firefox. Isikan ip debian dengan port 3128.
Klik OK

 c. Pastikan Proxy Sudah Jalan
 Untuk memastikan proxy sudah jalan, buka www.whatismyip.com pada browser.

 d. Uji Proxy.
 Coba akses web yang memuat gambar atau video seperti youtube.com atau detik.com.

 Buka putty di PC asli, ketikkan perintah tail -f /var/log/squid/access.log | ccze

 Jika ada tampilan TCP_HIT berarti proxy sudah berhasil.

7. Hamdallah.

Demikian tutorial ini semoga bermanfaat. Terimakasih http://gerakanopensource.wordpress.com/2013/07/25/cara-install-lusca-head-r14809-pada-ubuntu-server-12-04-2-lts/ sudah banyak berbagi.

Selamat mencoba gaes, semoga sukses :D


READ MORE - Konfigurasi Lusca Head r14809 di Debian 6

Konfigurasi Routing Information Protocol (RIP)

Hai gaes .. Buat kalian yang anak Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) pasti tidak asing dengan Routing Information Protocol (RIP). Mungkin kalian pernah di beri tugas oleh guru kalian untuk mengkonfigurasi RIP di router?
Sebelum masuk ke konfigurasi, sebenarnya apa sih RIP itu?
RIP (Routing Information Protocol) :

  • Routing protokol distance vector.
  •  Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik.
  • Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang.
  • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
  •  informasi yang dipertukarkan : Host, network, subnet, rute default.
RIP sendiri terbagi menjadi 2, yaitu RIP versi 1 dan RIP versi 2. Apa persamaan dan perbedaannya?
Persamaan RIP V1 dan RIP V2 ;

  • Metric berupa hop count.
  • Max hop count adalah 15.
  • Menggunakan port 520.
  •  Menjalankan auto summary secara default.
Perbedaan RIP V1 dan RIP V2 :
Ø  RIP V1 (Routing Information Protocol Versi 1)
·         Hanya mendukung routing classfull.
·         Tidak ada info yang dimasukkan dalam perbaikan routing.
Ø  RIP V2 (Routing Information Protocol Versi 2)
·         Mendukung routing classless.

·         Info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing.

Pada kesempatan kali ini, aku akan berbagi cara konfigurasi RIP di Packet Tracer. Pada postingan kali ini merupakan eksplorasi, jadi tidak hanya RIP saja yang akan di konfigurasi tetapi juga static routing. Ada yang bingung gaes? Tenang, area static routing sama area RIP beda kok :)
Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan?
No.
Alat/Bahan
Spesifikasi
Jumlah
1.
Laptop
RAM 2 GB, HDD 320 GB
1
2.
Cisco Packet Tracer
Packet Tracer versi 6.0
1
Untuk spesifikasi alat dan bahan gak harus sama gaes. Kalian bisa menggunakan laptop atau PC dengan spesifikasi lebih tinggi. Kalian juga boleh menggunakan Packet Tracer versi lain .

Berikut adalah langkah kerjanya :
A. Skenario
Skenario
B. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan.
2. Basmallah.
3. Berikut ini adalah daftar ip yang digunakan pada skenario. Daftar ip ini dibuat menggunakan perhitungan manual. Bagi kalian yang gak mau ribet, boleh pakai ip calculator.
Network
Ip range
Keterangan
16.16.16.0/29
16.16.16.1 – 16.16.16.6
PC1 – R1
16.16.16.8/29
16.16.16.9 – 16.16.16.14
PC2 – R2
16.16.16.16/29
16.16.16.17 – 16.16.16.22
PC3 – R5
16.16.16.24/29
16.16.16.25 – 16.16.1630
PC4 – R6
16.16.16.32/30
16.16.16.33 – 16.16.16.34
R1 – R3
16.16.16.36/30
16.16.16.37 – 16.16.16.38
R2 – R3
16.16.16.40/30
16.16.16.41 – 16.16.16.42
R3 – R4
16.16.16.44/30
16.16.16.45 – 16.16.16.46
R5 – R4
16.16.16.48/30
16.16.16.49 – 16.16.16.50
R4 – R6
16.16.16.64/26

Ip sisa
16.16.16.56/29

Ip sisa
16.16.16.52/30

Ip sisa

Ip sisa adalah sisa dari perhitungan ip secara manua.
Jadi, ip tersebut tidak dipakai.
4. Buka aplikasi Packet Tracer.
5. Siapkan device yang dibutuhkan sesuai skenario.
  • 4 buah PC
  • 6 buah router
  • kabel cross
6. Konfigurasi PC.
Agar lebih mudah untuk mengkonfigurasi dengan skenario seperti di atas, maka yang pertama kali di konfigurasi PC dulu saja.

PC1

PC2

PC3

PC4

7. Konfigurasi ip router.
Jika semua PC sudah di konfigurasi ip-nya. Sekarang kta konfigurasi ip untuk routernya. Pada konfigurasi ip router ini disarankan untuk menggunakan CLI. Karena, konfigurasi di router yang asli pasti menggunakan CLI (biar terbiasa ajasih hehe)

Konfigurasi ip R1
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.6 255.255.255.248
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.33 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Konfigurasi ip R2
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.14 255.255.255.248
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.38 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Konfigurasi ip R3
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.34 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.37 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa2/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.41 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Konfigurasi ip R4
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.42 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.44 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa2/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.49 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

konfigurasi ip R5
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.22 255.255.255.248
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.45 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Konfigurasi ip R6
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.30 255.255.255.248
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.50 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

8. Konfigurasi Static Routing
Konfigurasi static routing dilakukan di static area. Yang perlu di static adalah R1, R2, R3, R4.
Konfigurasi static routing R1
Router(config)#ip route 16.16.16.8 255.255.255.248 16.16.16.34
Router(config)#ip route 16.16.16.40 255.255.255.252 16.16.16.34
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 16.16.16.34

Konfigurasi static routing R2
Router(config)#ip route 16.16.16.0 255.255.255.248 16.16.16.37
Router(config)#ip route 16.16.16.40 255.255.255.252 16.16.16.37
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 16.16.16.37

Konfigurasi static routing R3
Router(config)#ip route 16.16.16.0 255.255.255.248 16.16.16.33
Router(config)#ip route 16.16.16.8 255.255.255.248 16.16.16.38
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 16.16.16.42

Konfigurasi static routing R4
Router(config)#ip route 16.16.16.0 255.255.255.248 16.16.16.41
Router(config)#ip route 16.16.16.8 255.255.255.248 16.16.16.41

9. Konfigurasi RIP
Konfigurasi RIP dilakukan di RIP area
Konfigurasi RIP R4
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#router Rip 
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 16.16.16.44
Router(config-router)#net 16.16.16.48
Router(config-router)#default-information originate
Untuk R4, setelah konfigurasi RIP tambahkan konfigurasi default-information originate. Karena R4 menghubungkan antara Static Area dan RIP Area.

Konfigurasi RIP R5
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router RIP
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 16.16.16.16
Router(config-router)#net 16.16.16.44

Konfigurasi RIP R6
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 16.16.16.24
Router(config-router)#net 16.16.16.48

10. Uji dengan ping.
Ping dari PC1 ke PC4


Ping dari PC2 ke PC3

Jika ping sudah reply, maka konfigurasi sudah berhasil.
Berikut ini adalah hasil akhir dari packet tracer.

Selamat mencoba gaes, semoga beruntung :D

READ MORE - Konfigurasi Routing Information Protocol (RIP)
 

Tentang Saya

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.