Konfigurasi Routing Information Protocol (RIP)

Hai gaes .. Buat kalian yang anak Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) pasti tidak asing dengan Routing Information Protocol (RIP). Mungkin kalian pernah di beri tugas oleh guru kalian untuk mengkonfigurasi RIP di router?
Sebelum masuk ke konfigurasi, sebenarnya apa sih RIP itu?
RIP (Routing Information Protocol) :

  • Routing protokol distance vector.
  •  Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik.
  • Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang.
  • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
  •  informasi yang dipertukarkan : Host, network, subnet, rute default.
RIP sendiri terbagi menjadi 2, yaitu RIP versi 1 dan RIP versi 2. Apa persamaan dan perbedaannya?
Persamaan RIP V1 dan RIP V2 ;

  • Metric berupa hop count.
  • Max hop count adalah 15.
  • Menggunakan port 520.
  •  Menjalankan auto summary secara default.
Perbedaan RIP V1 dan RIP V2 :
Ø  RIP V1 (Routing Information Protocol Versi 1)
·         Hanya mendukung routing classfull.
·         Tidak ada info yang dimasukkan dalam perbaikan routing.
Ø  RIP V2 (Routing Information Protocol Versi 2)
·         Mendukung routing classless.

·         Info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing.

Pada kesempatan kali ini, aku akan berbagi cara konfigurasi RIP di Packet Tracer. Pada postingan kali ini merupakan eksplorasi, jadi tidak hanya RIP saja yang akan di konfigurasi tetapi juga static routing. Ada yang bingung gaes? Tenang, area static routing sama area RIP beda kok :)
Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan?
No.
Alat/Bahan
Spesifikasi
Jumlah
1.
Laptop
RAM 2 GB, HDD 320 GB
1
2.
Cisco Packet Tracer
Packet Tracer versi 6.0
1
Untuk spesifikasi alat dan bahan gak harus sama gaes. Kalian bisa menggunakan laptop atau PC dengan spesifikasi lebih tinggi. Kalian juga boleh menggunakan Packet Tracer versi lain .

Berikut adalah langkah kerjanya :
A. Skenario
Skenario
B. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan.
2. Basmallah.
3. Berikut ini adalah daftar ip yang digunakan pada skenario. Daftar ip ini dibuat menggunakan perhitungan manual. Bagi kalian yang gak mau ribet, boleh pakai ip calculator.
Network
Ip range
Keterangan
16.16.16.0/29
16.16.16.1 – 16.16.16.6
PC1 – R1
16.16.16.8/29
16.16.16.9 – 16.16.16.14
PC2 – R2
16.16.16.16/29
16.16.16.17 – 16.16.16.22
PC3 – R5
16.16.16.24/29
16.16.16.25 – 16.16.1630
PC4 – R6
16.16.16.32/30
16.16.16.33 – 16.16.16.34
R1 – R3
16.16.16.36/30
16.16.16.37 – 16.16.16.38
R2 – R3
16.16.16.40/30
16.16.16.41 – 16.16.16.42
R3 – R4
16.16.16.44/30
16.16.16.45 – 16.16.16.46
R5 – R4
16.16.16.48/30
16.16.16.49 – 16.16.16.50
R4 – R6
16.16.16.64/26

Ip sisa
16.16.16.56/29

Ip sisa
16.16.16.52/30

Ip sisa

Ip sisa adalah sisa dari perhitungan ip secara manua.
Jadi, ip tersebut tidak dipakai.
4. Buka aplikasi Packet Tracer.
5. Siapkan device yang dibutuhkan sesuai skenario.
  • 4 buah PC
  • 6 buah router
  • kabel cross
6. Konfigurasi PC.
Agar lebih mudah untuk mengkonfigurasi dengan skenario seperti di atas, maka yang pertama kali di konfigurasi PC dulu saja.

PC1

PC2

PC3

PC4

7. Konfigurasi ip router.
Jika semua PC sudah di konfigurasi ip-nya. Sekarang kta konfigurasi ip untuk routernya. Pada konfigurasi ip router ini disarankan untuk menggunakan CLI. Karena, konfigurasi di router yang asli pasti menggunakan CLI (biar terbiasa ajasih hehe)

Konfigurasi ip R1
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.6 255.255.255.248
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.33 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Konfigurasi ip R2
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.14 255.255.255.248
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.38 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Konfigurasi ip R3
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.34 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.37 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa2/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.41 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Konfigurasi ip R4
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.42 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.44 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa2/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.49 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

konfigurasi ip R5
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.22 255.255.255.248
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.45 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

Konfigurasi ip R6
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#inter fa0/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.30 255.255.255.248
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#inter fa1/0
Router(config-if)#ip addr 16.16.16.50 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

8. Konfigurasi Static Routing
Konfigurasi static routing dilakukan di static area. Yang perlu di static adalah R1, R2, R3, R4.
Konfigurasi static routing R1
Router(config)#ip route 16.16.16.8 255.255.255.248 16.16.16.34
Router(config)#ip route 16.16.16.40 255.255.255.252 16.16.16.34
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 16.16.16.34

Konfigurasi static routing R2
Router(config)#ip route 16.16.16.0 255.255.255.248 16.16.16.37
Router(config)#ip route 16.16.16.40 255.255.255.252 16.16.16.37
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 16.16.16.37

Konfigurasi static routing R3
Router(config)#ip route 16.16.16.0 255.255.255.248 16.16.16.33
Router(config)#ip route 16.16.16.8 255.255.255.248 16.16.16.38
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 16.16.16.42

Konfigurasi static routing R4
Router(config)#ip route 16.16.16.0 255.255.255.248 16.16.16.41
Router(config)#ip route 16.16.16.8 255.255.255.248 16.16.16.41

9. Konfigurasi RIP
Konfigurasi RIP dilakukan di RIP area
Konfigurasi RIP R4
Router>ena
Router#conf term
Router(config)#router Rip 
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 16.16.16.44
Router(config-router)#net 16.16.16.48
Router(config-router)#default-information originate
Untuk R4, setelah konfigurasi RIP tambahkan konfigurasi default-information originate. Karena R4 menghubungkan antara Static Area dan RIP Area.

Konfigurasi RIP R5
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router RIP
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 16.16.16.16
Router(config-router)#net 16.16.16.44

Konfigurasi RIP R6
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 16.16.16.24
Router(config-router)#net 16.16.16.48

10. Uji dengan ping.
Ping dari PC1 ke PC4


Ping dari PC2 ke PC3

Jika ping sudah reply, maka konfigurasi sudah berhasil.
Berikut ini adalah hasil akhir dari packet tracer.

Selamat mencoba gaes, semoga beruntung :D

READ MORE - Konfigurasi Routing Information Protocol (RIP)

Cara Install Ubuntu Desktop

Hai gaes, sudah lama tidak berbagi. Pada kesempatan kali ini, aku mau berbagi tentang cara install Ubuntu Desktop di Vmware. Kalian pasti pernah dengar Ubuntu Desktop dan Ubuntu Server. Apa perbedaannya? Yuuuuk kita belajar bareng :D
Ubuntu Desktop adalah Ubuntu yang diinstall di desktop (deskripsi secara awam). dari segi penggunanya, Ubuntu Desktop digunakan oleh end user. Bagi end user, biasanya pemakaiannya hanya untuk internetan, atau administrasi dengan office dll.
Ubuntu Server adalah Ubuntu yang diinstal di server (deskripsi secara awam). Dari segi penggunaannya, Ubuntu Server digunakan oleh perusahaan atau perkantoran sebagai server.
Bagi kalian yang belum tau cara menginstalasi Ubuntu desktop, berikut adalah langkah instalasinya :
Apa saja yang perlu dipersiapkan?

  • 1 PC/Laptop
  • 1 Vmware versi 9 (versi 7, 8 atau 10 juga boleh)
  • Snack dan minuman (antisipasi kejenuhan ketika menunggu proses instalasi)
Sudah siap semua? Yuk kita mulai :D

1. Basmallah.
2. Buka Vmware dengan cara double klik icon Vmware. (kalau gak punya Vmware, pakai VirtualBox juga boleh)

Jika sudah muncul menu-menu di Vmware, pilih Create a New Virtual Machine.

Jika muncul jendela baru, klik Next saja.

Kita akan disuguhi pilihan mengenai bagaimana cara kita instalasi. Kali ini aku pilih I will install the operating system later agar dapat mengecek apa saja yang dibutuhkan untuk instalasi. Setelah itu klik Next.


Kemudian kita harus mengisikan guest operating system. Karena kita akan menginstall Ubuntu, maka pilih Linux versinya Ubuntu. Klik Next.

Beri nama virtual. Kalian bebas mengisikan nama apa saja. Untuk mempermudah pencarian atau untuk menghindari lupa, maka aku menamakan virtualnya Ubuntu. Kemudian, kalian bisa memindah penyimpanan virtualnya di disk lain. Klik Next.

Pilih berapa besarnya harddisk untuk Ubuntu yang akan kita install. Di sini, aku beri 8 GB. Klik Next.

Kemudian akan muncul New Virtual Machine Wizard. Pilih Customize Hardware untuk setting kebutuhan RAM, processor dll. Nb: Abaikan tanda merah pada Finish. Itu kesalahan edit saja hehe

Kali ini aku beri RAM 256 MB, yang paling penting adalah CDnya. Ketika kalian klik New CD/DVD, pada menu bagian kanan pilih use ISO image file. Cari di mana kalian menyimpan ISO Ubuntu. Jika sudah klik Close.

Jika sudah, kita akan masuk ke jendela Vmware. Cek kebutuhan yang dibutuhkan (RAM, Processor dll), jika dirasa tidak ada yang kurang, klik Power on this virtual machine.


Saat Vmware mulai berjalan, segera tekan f2 atau del untuk masuk ke bios. Setelah berhasil masuk bios, pilih tab boot, letakkan CD-Rom Drive di posisi paling atas dengan cara menekan shift dan +  secara bersamaan pada CD-Rom Drive.

Jika sudah, pindah ke tab Exit, pilih Exit Saving Changes. Maka akan muncul peringatan untuk menyimpan konfigurasi, jika dirasa konfigurasi sudah benar, tekan yes. Jika dirasa konfigurasi belum lengkap, tekan no.

Muncul menu-menu untuk install Ubuntu. Pilih Install Ubuntu.

Tunggu proses loading sampai selesai.

Pilih bahasa yang akan kita gunakan. Kesempatan kali ini aku pilih bahasa English. Klik Forward.

Setting zona waktu. Pilih region Asia, time zone Indonesia (Jakarta). Klik Forward.

Pilih keyboard layout USA. Klik Forward.

Partisi harddisk. Pilih Specify partitions manually (advanced). Klik Forward.

Pilih Free Space kemudian Add.

Mulai buat partisi. Pertama, buat partisi untuk /boot sebesar 100MB, type partitionnya Primary. Klik OK.

Ulangi langkah sebelumnya, klik Free Space kemudian Add.

Buat partisi untuk swap area sebesar 2 kali besarnya RAM. Karena tadi RAM-nya 256 MB maka partisi untuk swap area adalah 512MB, type partitionnya Logical. Klik OK.

Buat partisi lagi, klik Free Space kemudian Add.

Buat partisi untuk /home sebesar 1000MB atau 1GBtype partitionnya Logical. Klik OK.

Buat partisi yang ke-empat. Klik Free Space kemudian Add.

Buat partisi untuk / (root) sebesar sisa dari harddisktype partitionnya Logical. Klik OK.

Partisi harddisk sudah selesai.

Mengisi identitas diri. Isikan nama kamu, kemudian user untuk login dan passwordnya. Klik Forward.


Sampai di langkah ini, kita diminta untuk mengecek lagi apakah konfigurasi kita sudah benar atau belum. Jika sudah lengkap, klik Install.

Tunggu sampai proses instalasi selesai. Pada proses ini akan berlangsung cukup lama, jadi kalian bisa makan snack dulu biar gak bosen :D

Jika instalasi sudah berhasil, maka kita akan di minta untuk Restart.

Jika sudah restart, kamu bisa login dengan user yang sudah kamu buat tadi.

Masukkan password.

Login berhasil. Instalasi sudah selesai, Ubuntu Desktop sudah siap digunakan.

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat, terima kasih :)



READ MORE - Cara Install Ubuntu Desktop
 

Tentang Saya

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.